Pages

priBotTab2

Kamis, 29 Maret 2012

PENYEBAB REZEKI TERHAMBAT


Jika engkau menunda sholatmu, maka Allah akan menunda rezekimu, menunda dilapangkannya urusanmu, menunda dikabulkannya do’amu, bahkan menunda datangnya jodohmu!.

Sebuah status facebook yang sangat menarik bukan? Selaras dengan taujih yang kuterima sore ini, dimana lagi jika bukan di lingkaran cinta mingguan. Disimak bareng yuk...ternyata inilah penyebab rezeki kita bisa terhambat :
1.    Akibat Dosa
Dosa yang kita perbuat kerapkali dapat menjadi alasan Allah menunda atau menghambat rezeki yang ia berikan. Dosa tersebut bisa berbentuk penundaan kita dalam melakukan suatu amal perbuatan, kesengajaan kita berbuat maksiat walaupun  itu hanya kecil, niat kita yang tidak lurus, atau berbentuk dosa-dosa kecil lainnya yang luput dari penglihatan, pendengaran, dan prasangka manusia. Dosa apasajakah itu, hanya manusia pelaku dosa dan Allah SWT yang mengetahuinya. Sebuah kata mutiara dari ulama terkenal : Janganlah engkau memandang kecilnya dosa yang engkau lakukan, tetapi pandanglah besarnya Dzat yang engkau tentang!. Merugilah manusia karena dosa dari maksiat yang dilakukannya. Terlebih lagi, jika mereka tidak menyadari dan enggan bertaubat, memperbaiki diri. Tidak ada dosa kecil yang dilakukan terus menerus, melainkan dia akan menjadi dosa besar. Segera bertaubat, jika diri telah terindikasi melakukan dosa, sebelum efek samping yang terlihat, salah satunya ialah rezeki yang terhambat.
2.    Ketimpangan Dalam Mengelola Rezeki/Harta
Adakalanya, rezeki yang diberikan sebenarnya sudah berlebih, tetapi telah terjadi ketimpangan atau kesalahan dalam pengelolaan rezeki/harta. Hal ini lah yang menyebabkan rezeki tersebut menjadi berkurang atau bahkan terhambat. Kemampuan manusia yang dilebihkan oleh Allah SWT yaitu memiliki akal pikiran. Sungguh, sangat layak digunakan akal tersebut untuk pengelolaan harta dengan sebaik-baiknya. Pos-pos apa saja yang penting harus diutamakan terlebih dahulu, mungkin itu tabungan masa depan, hutang, kreditan motor, bahkan sedekah haruslah menjadi prioritas utama ketimbang keperluan belanja hal yang tidak perlu. Selain berpotensi pemborosan, berlebih-lebihan dalam menggunakan harta meskipun harta itu halal sekalipun akan mendatangkan kemudharatan dan murka Allah SWT. Pengelolaan harta dengan baik adalah kewajiban muslim dan merupakan bentuk syukur kita kepada Allah SWT.
3.     Pergiliran takdir Allah SWT
Di dunia ini, hal yang tidak pernah berubah ialah perubahan itu sendiri. Segala jenis takdir Allah SWT akan pergilirkan ke semua makhluk. Seperti roda yang berputar, adakalanya kita berada di posisi atas, adakalanya pula berada dalam posisi bawah. Hidup tidak pernah menjanjikan pelayaran yang mulus tanpa badai. Dan terhambatnya rejeki hanya satu dari sekian ujian Allah SWT kepada makhlukNya. Bisa jadi, ini ujian ilmu, ujian kesabaran, ujian pantang menyerah, ujian kecerdasan. Apapun ujian atau takdir yang Allah SWT berikan kepada kita semoga bisa selalu disikapi dengan baik, lulus ujian dengan nilai sempurna di mataNya.
4.    Memang sudah dituliskan rezekinya
Rezeki, jodoh, dan kematian sudah dituliskan bersamaan dengan kelahiran kita di dunia ini. Seorang ustadz pernah memberikan taujih menarik mengenai rezeki. Rezeki seorang hamba setiap hari sudah ditentukan, misalnya sehari itu rezekinya ialah Rp. 100.000. Maka segala ikhtiar apapun yang ia lakukan, baik dengan ikhtiar baik maupun dengan maksiat sekalipun, tetap saja nominal rezeki yang didapatnya tetap yaitu Rp. 100.000. Yang menjadi pembeda kelak ialah nilai barokah dari rezeki tersebut. Rezeki yang didapat dengan cara yang baik, tentu mendapat bonus barokah dari Allah. Barokah itu  tidak mesti berbentuk nilai, tetapi bisa berbentuk lapangnya perasaan, damainya hati dan kemudahan dalam urusan. Rp. 100.000 yang didapat dengan menipu, mencuri, atau membunuh tentu akan lepas dari nilai barakah tersebut. Mukmin yang cerdas hanya akan berdoa pada Rabbnya dengan sebaik-baik do’a : Ya Allah berilah kami rezeki dari sisi-Mu yang halal, berkah, lagi melimpah.

0 komentar

Posting Komentar